"Bank tersebut tidak dilengkapi dengan CCTV di belakang dan depan kantor."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kawanan perampok membobol sebuah bank di Malaysia dengan cara mengebor dinding bank yang terhubung oleh bak sampah, dan berhasil membawa kabur uang tunai 176 ribu ringgit atau sekitar Rp528 juta.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan, setelah berhasil masuk ke dalam Agro Bank yang terletak di sebuah ruko tiga lantai di Dataran Sunway, Petaling Jaya, kawanan perampok tersebut menutup alarm sistem keselamatan bank dengan kaleng bekas sehingga tidak berbunyi.

Media-media lokal yang terbit di Kuala Lumpur melaporkan, Selasa, kawanan yang diduga terdiri atas dua hingga tiga orang tersebut kemudian melobangi dinding ruangan penyimpan peti besi bank tersebut.

Mereka berhasil membawa kabur uang tunai 176.000 ringgit (sekira Rp552 juta) setelah membuka peti besi menggunakan gas Oxy-Acetylene (Oxy).

Lubang sampah dan tempat peti besi itu terletak dalam jarak sekitar 20 meter.

Sebuah sumber di kepolisian Malaysia mengatakan, aksi tersebut diduga terjadi antara pukul 02.30 hingga 05.00 pagi dan dirancang dengan teliti.

Saat kejadian, tidak ada sampah dalam bak yang biasa digunakan membuang sampah para staf bank tersebut.

"Polisi tidak menolak kemungkinan kawanan tersebut pakar dalam menggunakan peralatan bor dan gas Oxy," kata sumber tersebut.

Pemeriksaan di lokasi kejadian juga menemukan bekas congkelan pada pintu lubang sampah tersebut.

Sementara itu, Kepala Polisi Selangor, Datuk Tun Hisan Tun Hamzah mengatakan, aksi perampokan tersebut baru disadari pada pukul 07.53 waktu setempat oleh staf bank yang hendak mulai bekerja.

"Bank tersebut tidak dilengkapi dengan CCTV di belakang dan depan kantor. Oleh karenanya, kita meneliti rekaman CCTV dari toko-toko di sekitarnya," katanya.

Polisi juga akan meneliti rekaman jaringan televisi tertutup (close circuit television/CCTV) di dalam gedung bank, imbuh dia.

Kantor bank tersebut tidak dijaga oleh petugas keamanan pada malam hari.
(T.N004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012