Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat pada Kamis menyambut keputusan pasukan gabungan pimpinan Arab Saudi yang akan tetap membuka pelabuhan Hodeidah di Yaman selama sebulan ke depan dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan.

AS juga mengutuk aksi pemboman terhadap sebuah istana di Arab Saudi yang dilancarkan oleh gerakan Houthi.

Dalam pernyataan singkat, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan, Amerika Serikat yakin Iran bertanggung jawab atas serangan peluru kendali pada 19 Desember terhadap sebuah istana di Riyadh.

"Kami mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan Iran bertanggung jawab atas pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan, yang telah berulang terjadi dan dilakukan secara terbuka," kata Sanders.

Dalam pertemuan pada Kamis, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Tim Lenderking, mengatakan, Amerika Serikat akan melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi tentang pembukaan pelabuhan selama 30 hari dan kemungkinan diperpanjangnya masa waktu tersebut. Namun pertama-tama Amerika Serikat ingin melihat kapal bergerak masuk dan barang serta layanan bantuan menjangkau rakyat Yaman.

Pasukan gabungan pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman mengatakan pada Rabu, bahwa mereka akan membuka pelabuhan yang saat ini diblokade, dan berada dibawah kendali Houthi. Penyebaran wabah kolera telah menjangkiti seluruh wilayah negara itu, dan 8 juta orang berada di ambang kelaparan dalam sebuah keadaan yang Perserikatan Bangsa-Bangsa gambarkan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Pihak Saudi mengatakan bahwa pelabuhan Laut Merah juga merupakan hub yang digunakan oleh Gerakan Houthi dalam memperoleh senjata, yang menurut mereka dipasok oleh Iran. Teheran membantah tuduhan tersebut.

Lenderking juga mengatakan bahwa tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan kemelut tersebut dan pemerintahan Presiden Donald Trump meyakini bahwa jalan terbaik adalah melalui "diplomasi mendalam."

Reporter: Auliya Muttaqin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017