IHSG BEI ditutup melemah 0,55 persen ke posisi 5.187,93. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun senilai 7,99 poin atau 0,89 persen ke posisi 890,83.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta mengatakan bahwa laju IHSG tertahan oleh aksi ambil untung pelaku pasar saham di tengah pergerakan bursa global yang bervariasi.
Kendati demikian, ia menilai, penurunan indeks BEI pada awal pekan ini merupakan hal yang wajar sebelum kembali beranjak melanjutkan kecenderungan (up trend) penguatannya menuju level batas atas ke 5.247 poin.
"Arah pergerakan indeks BEI dalam jangka pendek masih berada dalam jalur up trend, saat terjadi koreksi merupakan momen bagi investor untuk melakukan akumulasi beli," katanya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, penurunan IHSG BEI cenderung terbatas sehingga dapat membuka peluang kenaikan pada perdagangan saham selanjutnya.
"Kami melihat penurunan IHSG ke arah bawah cukup terbatas, maka dapat dikatakan momentum naik masih terbuka. IHSG BEI besok diproyeksikan bergerak di kisaran level 5.165 hingga 5.251 poin," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 216.679 kali dengan volume mencapai 4,77 miliar lembar saham senilai Rp4 triliun.
Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 107 saham, yang melemah 185 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 102 saham.
Bursa regional, diantaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 106,51 poin (0,45 persen) ke 24.026,46, indeks Bursa Nikkei naik 30,63 poin (0,18 persen) ke 17.197,73, dan Straits Times menguat 7,66 poin (0,20 persen) ke posisi 3.345,25.
Reporter: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015