Para perempuan itu tengah berada di bawah program perlindungan, demikian laporan Reuters.
Pihak Vatikan tak menyebut lokasi pasti rumah itu, tetapi mengatakan, Paus menemui 20 perempuan dari Romania, Albania, Nigeria, Tunisia, Ukraina, dan Italia.
Paus mengatakan agar mereka "tetap kuat" saat menjalani kehidupan yang baru, ungkap pihak tersebut.
Pihak itu juga menjelaskan, Paus turut mengunjungi Komunitas Paus John XXIII, dirintis oleh pendeta Italia yang berupaya membebaskan para pekerja seks komersial (PSK) dari mucikarinya.
Kelompok itu bergerak demi "menyuarakan suara hati nurani menentang perdagangan manusia".
Di bawah kepemimpinan Paus, Vatikan telah menggelar rangkaian konferensi yang menyatukan organisasi polisi internasional, legislator, dan kelompok agama untuk bekerja sama memerangi perdagangan orang serta perbudakan modern.
Ia menyebut pada 2014, perdagangan semacam itu melukai masyarakat, bahkan bagian dari kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebelumnya para penyelundup menjanjikan pekerjaan di Italia dan negara Eropa Barat bagi perempuan asal Afrika serta Eropa Timur. Akan tetapi, para korban akhirnya dipaksa terjun ke dunia prostitusi.
Kelompok pegiat hak asasi manusia (HAM) memperkirakan, jutaan orang di seluruh dunia adalah korban perdagangan orang atau model perbudakan modern, misalnya saja, prostitusi paksa dan buruh yang tak dibayar.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016