Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun tipis 70 sen atau 0,05 persen, menjadi menetap di 1.317,90 dolar AS per ounce.
Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell, mengatakan kepada para anggota Parlemen Amerika Serikat pada Selasa (27/2) bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap.
Pernyataannya tentang kenaikan suku bunga dan inflasi dianggap sebagai kelanjutan dari pendekatan pendahulunya cautious hawkishness, yang memperkuat dolar Amerika Serikat dan menekan harga emas.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,25 persen menjadi 90,59 pada pukul 18.09 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi para investor yang menggunakan mata uang lemah.
Sementara itu, data terakhir menunjukkan, produk domestik bruto AS naik 2,5 persen pada kuartal keempat 2017, terhadap perkiraan kenaikan 2,6 persen. PMI Chicago jatuh ke posisi terendah enam bulan pada Februari dan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai atau tertunda) juga menjadi lemah.
Namun demikian, semua indikator pasar telah membuat para pengamat skeptis tentang tiga atau bahkan emas kenaikan suku bunga versi Powell pada 2018, sehingga menahan kejatuhan emas lebih lanjut.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 2,7 sen atau 0,16 persen, menjadi menetap di 16,407 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 3,5 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 988,10 dolar AS per ounce.
Reporter: Apep Suhendar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018