Produksi kerupuk jadi melempem akibat kelangkaan minyak goreng curah

  • March 24, 2022 15:37 GMT+700

Pekerja menggoreng kerupuk di salah satu sentra produksi kerupuk di Haji Rohim, Kelurahan Kalibaros, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022). Menurut produsen itu, kelangkaan minyak goreng curah di Pekalongan berdampak penurunan produksi pada usaha kerupuk miliknya, dengan rata-rata produksi menurun dari 100 ribu biji kerupuk menjadi 30-40 ribu biji per hari dengan kebutuhan minyak goreng curah untuk produksi sebanyak 5-8 jeriken ukuran 18 liter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

Pekerja menggoreng kerupuk di salah satu sentra produksi kerupuk di Haji Rohim, Kelurahan Kalibaros, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022). Menurut produsen itu, kelangkaan minyak goreng curah di Pekalongan berdampak penurunan produksi pada usaha kerupuk miliknya, dengan rata-rata produksi menurun dari 100 ribu biji kerupuk menjadi 30-40 ribu biji per hari dengan kebutuhan minyak goreng curah untuk produksi sebanyak 5-8 jeriken ukuran 18 liter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

Pekerja menjemur kerupuk di salah satu sentra produksi kerupuk di Haji Rohim, Kelurahan Kalibaros, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022). Menurut produsen itu, kelangkaan minyak goreng curah di Pekalongan berdampak penurunan produksi pada usaha kerupuk miliknya, dengan rata-rata produksi menurun dari 100 ribu biji kerupuk menjadi 30-40 ribu biji per hari dengan kebutuhan minyak goreng curah untuk produksi sebanyak 5-8 jeriken ukuran 18 liter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

Pekerja menjemur kerupuk di salah satu sentra produksi kerupuk di Haji Rohim, Kelurahan Kalibaros, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (24/3/2022). Menurut produsen itu, kelangkaan minyak goreng curah di Pekalongan berdampak penurunan produksi pada usaha kerupuk miliknya, dengan rata-rata produksi menurun dari 100 ribu biji kerupuk menjadi 30-40 ribu biji per hari dengan kebutuhan minyak goreng curah untuk produksi sebanyak 5-8 jeriken ukuran 18 liter. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

Related News