Dewan Tinggi Militer yang berkuasa di Mesir berikrar akan mengambil tindakan keras terhadap perusuh sektarian yang bermula dari penculikan seorang wanita Kristen Koptik yang baru saja memeluk Islam tersebut.
Wanita Koptik itu sebelumnya dilaporkan masuk Islam setelah dinikahi oleh seorang pria Muslim.
Namun, belakangan keluarga wanita tidak merestui perkawinan itu dan kemudiannya menculiknya dan mendekap dia di sebuah gereja di Ambaba.
Aksi anarkis antara kelompok Muslim garis keras yang menamakan diri "Salafiah" dan Kristen Koptik pun memuncak pada Maret lalu yang menewaskan belasan orang, dan sebuah gereja dibakar massa.
Polisi dan militer pada Sabtu (7/5) dikerahkan ke Ambaba untuk meredam gejolak sektarian tersebut.
Akibat aksi anarkis itu, Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf membatalkan rencana kunjungan resminya ke negara-negara Teluk.
Menurut kantor berita Mesir, Mena, Gereja Sait Mary hangus dibakar massa pada Sabtu.
Para pemuka Islam dan Kristen Koptik menyerukan warga untuk tenang dan menghindari fitnah yang kemungkinan disebarkan kelompok tertentu.
"Semua pihak hendaknya tenang demi persatuan bangsa dan negara, jangan terhasut oleh fitnah yang keji yang dapat merusak kita semua," kata Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb.
Seruan senada diutarakan Pemimpin Tertinggi Gereja Koptik, Baba Shenouda III.
"Mari kita semua menyadari untuk tidak berbuat anarkis yang pada akhirnya merugikan kita semua," kata Baba Shenouda.
Lebih dari 180 orang telah ditangkap dari kedua pihak untuk dimintai keterangan, jaringaan Nile TV melaporkan. (M043/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011